Kamis, 27 Oktober 2011

tugas IBD 2


Asal mula Musik Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan House musik.
Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dangdut.

Dari Musik melayu ke Dangdut
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya.
Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, terompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.
Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).

Bangunan lagu Gendang atau tabla, salah satu alat musik utama dangdutMeskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja. Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama.
Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu baris permainan jeda. Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.
Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik. Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan fade away.

Ciri-ciri musik dangdut

a.    Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling, gendang, madolin, dan dalam perkembangan di era ini adalah organ mekanik serta biola.
b.    Lagunya ditertima oleh masyarakat
c.    Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua (iramanya agak cepat) dan makinang (lebih cepat).
d.    Liriknya masih lekat pada pantun.
e.    Irama musiknya sangat melankolik
f.    Sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung Nuri)).
g.    Miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
h.    Sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop
i.      Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama.

Dangdut Dalam Panggung Politik
Panggung kampanye partai politik pun juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa.Musik dangdut bukan hanya dinikmati oleh rakyat miskin.dalam Partai politik musik dangdut sering di ikutsertakan untuk meramaikan suasana Melainkan, semua kalangan. Musik dangdut juga terdapat distasiun radio

Musik Dangdut Dalam Peningkatan Ekonomi
Bagiparamusisidanartis professional, musiktidakhanyasekadarberfungsisebagai media ekspresi  danaktualisasidiri. Musikjugamerupakansumber  penghasilan. Merekamerekamhasilkaryamerekadalambentuk pita kasetdancakrampadat (Compact Disk/CD) sertamenjualnyakepasaran.Dari hasilpenjualannyainimerekamendapatkanpenghasilanuntukmemenuhikebutuhanhidup.Selaindalam media kasetdan CDPara musisijugamembuat RBT serta melakukanpertunjukan yang dipungutbiaya. Pertunjukantidakhanyadilakukan di suatutempat, tetapijugabisadilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.



FungsiMusik
1.     Upacara Budaya
Yang digunakan dalamupacara- upacarakematian,perkawinan, kelahiran, sertaupacarakeagamaandankenegaraan. Di beberapadaerah, bunyi yangdihasilkanolehinstrumenataualattertentudiyakinimemilikikekuatanmagis.Olehkarenaitu, instrumensepertiitudipakaisebagaisaranakegiatanadatmasyarakat.
2.    Hiburan
Musikmerupakansalahsatucarauntukmenghilangkankejenuhanakibatrutinitasharian, sertasebagaisaranarekreasidanajangpertemuandenganwargalainnya.
3.    Mengekspresikan Diri
Musik adalah media untukmengekspresikandirimereka. Melalui music mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dancita- citatentangdiri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
4.    Komunikasi
Umumnya, bunyi- bunyimemiliki  polaritmetertentu, danmenjaditandabagianggotamasyarakatnyaatassuatuperistiwaataukegiatan. Alat yang umumdigunakandalammasyarakat Indonesia adalahkentongan, bedugdanlonceng.
5.    Pengiring Tarian
Di berbagaidaerah di Indonesia, bunyi-bunyian atau music diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah.Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bias diiringi oleh music daerahnya sendiri.Selain music daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern.

Dampak Positif Dan Negatif Dari Musik Dangdut
DampakPositif Dangdut.
-          Mampu mengangkat nilai rill yang ada dalam masyarakat
-          Dapat digunakan dalam acara-acara seperti pesta pernikahan, resepsi, dll
-          Sebagai sarana hiburan
-          Bertema social
-          Mengandung pesan-pesan moral dan pendidikan
-          Lahirnya suatu kreatifitas untuk mencoba menekuni music dangdut
DampakNegatifDangdut
-          lahirnya kebiasaan masyarakat memburu tempat-tempat yang sedang menyelenggarakan music dangdut
-          lahirnya kebiasaan memasuki rumah hiburan yang mengadakan music dangdut
-          peniruan remaja kepada penyanyi idolanya
-          adanya kebiasaan mastarakat menonton pertujukan sambil minum minuman keras

Nilai-nilai yang terkandung dalam music dangdut
ü  Nilai moral
ü  Nilai pendidikan
ü  Nilai social
ü  Nilai religi

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar