SEGMETASI PASAR
Segmentasi pasar adalah
kegiata membagi pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang
memiliki perilaku yang berbeda serta bauran pasar yang berbeda pula.
SEGMENTASI DAN
KEPUASAN KONSUMEN
Kepuasan konsumen adalah
suatu perasaan senang atau kecewa yang dialami oleh seseorang terhadap
perbandingan hasil kinerja dari produk dengan harapannya.
Kepuasan konsumen terbagi
menjadi dua yaitu:
a.
Kepuasan fungsional : yaitu kepuasan yang
diperoleh atas pemakaian suatu produk. Contoh, karena makan kita menjadi
kenyang.
b.
Kepuasan psikologikal : yaitu kepuasan yang
diperoleh dari atribut yang bersifat tidal berwujud. Contoh : perasaan bangga
karena mendapat pelayanan istimewa dari hotel termewah.
Menurut Fandy Tjiptono
(1997:35), ada beberapa metode yang digunakan untk mengukur kepuasan kosumen:
a.
Mengukur dengan secara langsung melalui
pertanyaan.
b.
Responden diminta menuliskan masalah ang
mereka hadapi dari penawaran perusahaan dan reponden juga diminta untuk
memberikan saran.
c.
Responden diminta untuk meranking berbagai
elemen dari perusahaan menurut derajat petingnya dan seberapa baik kinerja
perusahaan dari masing-masing elemen tersebut.
d.
Responden diberikan pertanyaan seberapa
besar mereka mengharapkan suatu atribut
tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
SEGMENTASI DAN
PROFITABILITAS
Profitabilitas adalah
suatu kemampuan suatu perseroan untuk memperoleh laba da meningkatkan
pertumbuhan perseroan baik dalam jangka pendek maupun jangka waktu panjang.
Profitabilitas perseroan dilihat berdasarkan laporan laba rugi perseroan yang
menunjukkan hasil kerja perseroan .
a.
Tingkatkan Efesiensi Proses Produksi
b. Fokus
pada “Core Business” terpenting anda.
c. Berdayakan
Orang-orang yang Berdedikasi melalui
kepemimpinan.
d. Pertajam
Kecerdasan Organisasi.
e.
Kompensasi yang Sesuai.
PENGGUNAAN
SEGMENTASI DALAM STRATEGI PEMASARAN
Agar segmen pasar dapat
bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
·
Measurable : ukuran, daya beli, dan profil
segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit.
·
Accessible : segmen pasar harus dapat
dijangkau dan dilayani secara efektif.
·
Substansial : segmen pasar harus cukup
besar dan cukup untuk dilayani.
·
Differentiable : segmen-segmen dapat
dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap
elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
·
Actionable : program yang efektif dapat
dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
RENCANA PERUBAHAN
1) Analisis konsumen dan kebijakan social
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
(2) Perubahan struktur pasar konsumen
1. Pasar Persaingan Sempurna
2. Pasar Monopolistik
3. Pasar Oligopoli
4. Pasar Monopoli
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
(2) Perubahan struktur pasar konsumen
1. Pasar Persaingan Sempurna
2. Pasar Monopolistik
3. Pasar Oligopoli
4. Pasar Monopoli
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar