Selasa, 08 Oktober 2013

SEGMENTASI PASAR DAN ANALSIS DEMOGRAFI

SEGMETASI PASAR
Segmentasi pasar adalah kegiata membagi pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki perilaku yang berbeda serta bauran pasar yang berbeda pula.
SEGMENTASI DAN KEPUASAN KONSUMEN
Kepuasan konsumen adalah suatu perasaan senang atau kecewa yang dialami oleh seseorang terhadap perbandingan hasil kinerja dari produk dengan harapannya.
Kepuasan konsumen terbagi menjadi dua yaitu:
a.       Kepuasan fungsional : yaitu kepuasan yang diperoleh atas pemakaian suatu produk. Contoh, karena makan kita menjadi kenyang.
b.      Kepuasan psikologikal : yaitu kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidal berwujud. Contoh : perasaan bangga karena mendapat pelayanan istimewa dari hotel termewah.
Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), ada beberapa metode yang digunakan untk mengukur kepuasan kosumen:
a.       Mengukur dengan secara langsung melalui pertanyaan.
b.      Responden diminta menuliskan masalah ang mereka hadapi dari penawaran perusahaan dan reponden juga diminta untuk memberikan saran.
c.       Responden diminta untuk meranking berbagai elemen dari perusahaan menurut derajat petingnya dan seberapa baik kinerja perusahaan dari masing-masing elemen tersebut.
d.      Responden diberikan pertanyaan seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut  tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
SEGMENTASI DAN PROFITABILITAS
Profitabilitas adalah suatu kemampuan suatu perseroan untuk memperoleh laba da meningkatkan pertumbuhan perseroan baik dalam jangka pendek maupun jangka waktu panjang. Profitabilitas perseroan dilihat berdasarkan laporan laba rugi perseroan yang menunjukkan hasil kerja perseroan .
a.       Tingkatkan Efesiensi Proses Produksi
b.      Fokus pada “Core Business” terpenting anda.
c.       Berdayakan Orang-orang  yang Berdedikasi melalui kepemimpinan.
d.      Pertajam Kecerdasan Organisasi.
e.       Kompensasi yang Sesuai.
PENGGUNAAN SEGMENTASI DALAM STRATEGI PEMASARAN
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
·         Measurable : ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit.
·         Accessible : segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
·         Substansial : segmen pasar harus cukup besar dan cukup untuk dilayani.
·         Differentiable : segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
·         Actionable : program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
RENCANA PERUBAHAN
1) Analisis konsumen dan kebijakan social

Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.


Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:


1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.

2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.

3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.

4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.

5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.

Analisis Kebijakan Sosial

Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru. 


Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut: 


1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.

2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.


3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas. 


(2) Perubahan struktur pasar konsumen


 1. Pasar Persaingan Sempurna

2. Pasar Monopolistik

3. Pasar Oligopoli

4. Pasar Monopoli

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar