PENALARAN
Penalaran adalah suatu metode cara berpikir yang
sistematis dan logis untuk mendapatkan keputusan dalam memecahkan masalah. Ada
dua jenis penalaran ilmiah atau pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
penulisan ilmiah terbagi menadi dua, yaitu:
A. Penalaran
Induktif
Penalaran
induktif adala suatu metode berpikir dari hal yang bersifat khusus menjadi
bersifat umum. Penalaran induktif
terbagi dalam tiga bentuk, yaitu:
1. Generalisasi
Generalisasi
adalah sebuah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar
gejala, yang dimulai dari peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan
secara umum.
Contoh
: seorang ibu dapat membeddakan atau menyimpulkan arti tangisan dari seorang
bayinya, sebagai ungkapan rasa lapar, haus, sakit dan rasa tidak nyaman.
2. Analogi
Anologi
adalah suatu penalaran yang membandingkan dua hal yang berbeda tapi mempunyai
sifat yang sama. Analogi memiliki 4 fungsi, antara lain:
·
Klasifikasi
·
Menyimpangkan kekeliruan
·
Membandingkan beberapa orang yang
memiliki sifat yang sama
·
Meramalkan kesamaan
Contoh analogi:
Demikian pula dengan wanita yang baik dan yang sombong, mereka juga sama ingin
dicintai.
3. Hubungan
Kausal
Hubungan
kausal merupakan penalaran yang didapat dari gejala-gejala yang saling
berhubungan. Macam-macam hubungan kausal:
·
Sebab – Akibat
Rina
tidak dapat membeli baju baru, karena tidak mempunyai uang.
·
Akibat-akibat
Ibu
mendapatkan pintu rumah terbuka, sehingga ibu beranggapan anaknya sudah pulang
dari sekolah.
B. Penalaran
Deduktif
Penalaran
deduktif adalah suatu penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat khusus umum
kepada hal yang bersifat khusus. Penalaran deduktif dapat dilakukan dengan dua
cara:
1. Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua pernyataan yang berlainan
untuk menghasilkan sebuah kesimpulan yang merupakan pernyataan ketiga.
Silogisme memiliki tiga bagian yakni: premis mayor, premis minor dan
kesimpulan.
Contoh:
Premis
mayor: semua cendekiawan adalah pemikir
Premis
minor : Habibie adalah cendekiawan.
Kesimpulan:
jadi, Habibie adalah pemikir.
2. Entinem
Entinem
adalah suatu proses penalaran dengan menghilangkan bagian silogisme karena
dianggap telah dipahami.
Contoh:
Premis
mayor: semua guru adalah pengajar bagi murid-muridnya.
Premis
minor: pak Tarno adalah guru.
Kesimpulan
: jadi, pak Tarno adalah pengajar bagi murid-muridnya.
Jika
proses penalaran itu diubah menjadi entinem, maka buyinya menjadi “Pak Tarno
adalah seorang guru, yang mengajari murid-muridnya.
Sumber:
Juliana.2013.”Penalaran Karya Ilmiah”.Dalam http://naruchan07.blogspot.com/2013/03/penalaran-karya-ilmiah.html.
Kurniawan, agung.2012.”Defenisi Penalaran”.Dalam http://agungrastafun.blogspot.com/2012/03/definisi-penalaran.html
Maulidia, Luly
Chusnul.2013.”Pengertian Penalaran,
Induktif, Deduktif Berserta Contoh dan Cirinya”.Dalam http://lullymemangiseng.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduktif-dan.html
Maharani,
laila.2012.”Penalaran Induktif”.Dalam
http://lailamaharani.blogspot.com/2012/10/penalaran-induktif.html
Susilawati,
nur.2013.”Penalaran induktif, Tulisan
ilmiah dan Karangan Ilmiah”.Dalam http://nursusilawati23.blogspot.com/2013/01/penalaran-induktif-tulisan-ilmiah-dan.html
Hadi27.Tanpa
Tahun.”Penalaran dalam Penulisan Karya
Ilmiah”.Dalam http://hadi27.wordpress.com/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar