A. KEPRIBADIAN DAN PERILAKU KONSUMEN
Kepribadian menurut psikologi modern
yaitu: “ Kepribadian adalah organisasi
yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menetukan penyesuaian dirinya
terhadap lingkungannya secara unik”.
Jadi, kepribadian seorang dewasa
umumnya sekarang dianggap ter buat dari baik faktor keturunan maupun
lingkungan, yang diperlunak oleh faktor situasi.
·
Keturunan.
·
Lingkungan.
·
Situasi.
·
Dinamis,
·
Organisasi sistem,
·
Psikofisis,
·
Unik.
B. KARAKTERISTIK PRIBADI YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
Keputusan membeli dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Ø Umur dan
Tahap Daur Hidup
Ø Pekerjaan
Ø Situasi
Ekonomi
Ø Kepribadian
C. TEORI-TEORI
KEPRIBADIAN
Teori (Perkembangan) Kepribadian
berdasarkan pendapat para ahli, yaitu sebagai berikut:
1. Sigmund Freud
(Psikoanalisis Klasik) (1856 - 1939)
Struktur Kepribadian, Kehidupan jiwa
memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (Conscious), Pra sadar
(Preconscious), dan tidak sadar /bawah sadar (Unconscious mind). Id, ego,
superego. Id adalah berkaitan dengan prinsip kesenangan, ego berkaitan dengan
prinsip kenyataan, sedangkan superego merupakan penjaga moral atau kata hati. Tahap
perkembangan psikoseksual, yaitu oral, anal, phalik, laten, genital.
2. Alfred Adler
(Psikologi Individual) (1870 – 1937)
Struktur Kepribadian, Manusia adalah
mahluk social dan makhluk individual. Pokok-Pokok Teori Adler, Individualitas
sebagai pokok persoalan, Pandangan Teleologis: Finalisme Semu, Dua Dorongan
Pokok, yaitu dorongan kemasyarakatan, dorongan keakuan, Rasa Rendah Diri dan
Kompensasi pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia, Gaya Hidup
adalah prinsip yang dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang,
Diri yang Kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi
semua tingkah laku.
3. Karen Horney
(1885-1952)
Teori Kepribadian, Dasar kepribadian
terbentuk pada tahun-tahun pertama kehidupan anak. Faktor sosial (hubungan
antara orang tua dan anak) sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian (bukan
dorongan biologis). Horney menekankan faktor budaya dibanding faktor biologis
dalam perkembangan manusia, terutama yang terkait dengan perbedaan
gender.Anak-anak memulai hidupnya dengan basic anxiety, tapi hal itu dapat
diatasi dengan pengasuhan yang memadai dari orang tua maupun orang lain.
4. Harry Stack Sulivan
Faktor sosial (Proses akulturasi)
menentukan perkembangan psikologis. Juga faktor-faktor fisiologis. Pengalaman-pengalaman
terdiri dari :1. Pengalaman prototasik, 2. Pengalaman parataksik, 3. Pengalaman
sintaksik.
Ada tujuh tahapan perkembangan yaitu
:
-
Infancy
(masa kelahiran sampai mampu berbicara)
-
Childhood
(masa kanak-kanak)
-
Juvenile
(usia 5-11 tahun)
-
Preadolescence
(masa pradewasa)
-
Early
adolescence (masa dewasa awal)
-
Late
adolescence (masa dewasa akhir)
-
Adulthood
(masa dewasa / sebagai orang tua).
5. Erich Fromm
(1900-1980)
Manusia melarikan diri dari
kebebasan, karena Manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dan orang lain,
Semakin bebas manusia semakin ia merasa kesepian, tidak berarti dan terasing,
Manusia menemukan rasa aman jika bersatu & bekerjasama dengan orang lain. Ada dua cara untuk memperoleh makna dari
kebersamaan dalam kehidupan, yaitu: Mencapai kebebasan positif tanpa
mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi dan Memperoleh rasa aman dengan
meninggalkan kebebasan. Tiga mekanisme pelarian yang terpenting yaitu :
Authoritarianism terdiri dari masochistic dan sadistic, Destructiveness, dan
Automation conformity. Kebutuhan Manusia, yaitu: Relatedness
(berelasi/berhubungan), Rootedness (berikatan), Unity (bersatu), Identity
(indetitas). Ada 4 kebutuhan lain yang berhubungan dengan pemahaman dan
aktivitas, yaitu:
Need
for a frame of orientation,
Need
for a frame of devotion ,
Need
for excitation–stimulation ,
Need
for effectiveness.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut manusia membentuk 2 tipe karakter yaitu: 1. Nonproduktif dan
2. Produktif.
6. Adolf Meyer
Teori psychobiology
(atau alternatifnya, ergasiology, istilah yang diciptakan dari kata Yunani untuk
bekerja dan melakukan), dimana Meyer melakukan pendekatan untuk pasien penyakit jiwa
yang mencakup, meneliti dan
mencatat semuanya,baik psikologis
biologis, dan sosial yang
relevan dengan
faktor kasus - sehingga penekanannya pada pengumpulan sejarah kasus rinci untuk
pasien, memberikan perhatian khusus terhadap latar belakang sosial dan
lingkungan yang membesarkan
pasien. Meyer percaya bahwa penyakit mental hasil dari disfungsi kepribadian, bukan
patologi otak.
7. Carl Gustav Jung
(1875-1961)
Konsep-konsep Kepribadian Menurut
Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu Personality Function, Psyche adalah
merupakan gabungan atau jumlah dari keseluruhan isi mental, emosional dan
spiritual seseorang, dan Self adalah Kepribadian Total (total personality) baik
Kesadaran maupun Bawah Sadar. Ia memandang manusia sangatlah unik karena
mempunyai begitu banyak Kepribadian yang beragam antara individu satu dengan
individu lainnya. Jung membedakan istilah antara Ambang Sadar (Subconscious)
dan Bawah Sadar (Unconscious).
D. DIMENSI
KEPRIBADIAN
1. Ekstraversi
Suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.
2. sifat menyenangkan
suatu
dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif
dan mempercayai.
3. sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan
berorientasi prestasi
4.
kemantapan
emosional
suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang,
gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
5. keterbukaan terhadap
pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang
emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.
E. GAYA HIDUP
Gaya
hidup merupakan sebuah penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang
berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto
(dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi
diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada
norma yang berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang
berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup
metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.Plummer (1983) gaya hidup
adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam
hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.
Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal
yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya
dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta
sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
gaya hidup adalah konsep diri.
Gaya
hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya
hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan
uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang
senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan
kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang
berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi
perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
F.
NILAI DAN GAYA HIDUP
Nilai
memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena
nilai sendiri merupakan ukuran mengenai baik dan buruk, benar dan salah, pantas
dan tak pantas. Nilai sangat mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan
dalam hal apapun termasuk melakukan pembelian.
Gaya hidup adalah cara hidup, yang
diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang.
Mowen dan Minor menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan
segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku
pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya
dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor juga menegaskan bahwa gaya hidup
merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan
bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya
kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup
berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen
sendiri.
G. MENGGUNAKAN
KARAKTERISTIK GAYA HIDUP DALAM STRATEGI PEMASARAN
1. Faktor-faktor Budaya
Budaya : Serangkaian nilai,
persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat
dari keluarga dan instansi penting lain.
Sub-budaya : kelompok orang yang
memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan
yang serupa.
Kelas Sosial : Pembagian kelompok
masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki
nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2.
Faktor-faktor Sosial.
Kelompok : Dua atau lebih sekelompok
orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
Keluarga.
Peran dan Status. ( Peran terdiri
dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di
sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum
terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
3. Faktor-faktor Pribadi
ü Umur dan Tata Siklus Hidup,
ü Pekerjaan.
ü Situasi Ekonomi.
ü Gaya Hidup : Pola hidup seseorang
yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
ü Kepribadian dan Konsep Diri. (
Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan
secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah
kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri
mereka ).
4. Faktor-faktor
Psikologis
-
Motivasi,
kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan
tersebut.
-
Persepsi,
Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk
gambaran yang berarti tentang dunia.
-
Pembelajaran,
perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
-
Keyakinan
dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang
mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang
konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide ).
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar