Senin, 04 November 2013

KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP

A.   KEPRIBADIAN DAN PERILAKU KONSUMEN
Kepribadian menurut psikologi modern yaitu: “ Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menetukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik”.
Jadi, kepribadian seorang dewasa umumnya sekarang dianggap ter buat dari baik faktor keturunan maupun lingkungan, yang diperlunak oleh faktor situasi.
·         Keturunan.
·         Lingkungan.
·         Situasi.
·         Dinamis,
·         Organisasi sistem,
·         Psikofisis,
·         Unik.

B.   KARAKTERISTIK PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Ø  Umur dan Tahap Daur Hidup
Ø  Pekerjaan
Ø  Situasi Ekonomi
Ø  Kepribadian

C.   TEORI-TEORI KEPRIBADIAN
Teori (Perkembangan) Kepribadian berdasarkan pendapat para ahli, yaitu sebagai berikut:
1.      Sigmund Freud (Psikoanalisis Klasik) (1856 - 1939)
Struktur Kepribadian, Kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (Conscious), Pra sadar (Preconscious), dan tidak sadar /bawah sadar (Unconscious mind). Id, ego, superego. Id adalah berkaitan dengan prinsip kesenangan, ego berkaitan dengan prinsip kenyataan, sedangkan superego merupakan penjaga moral atau kata hati. Tahap perkembangan psikoseksual, yaitu oral, anal, phalik, laten, genital.
2.      Alfred Adler (Psikologi Individual) (1870 – 1937)
Struktur Kepribadian, Manusia adalah mahluk social dan makhluk individual. Pokok-Pokok Teori Adler, Individualitas sebagai pokok persoalan, Pandangan Teleologis: Finalisme Semu, Dua Dorongan Pokok, yaitu dorongan kemasyarakatan, dorongan keakuan, Rasa Rendah Diri dan Kompensasi pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia, Gaya Hidup adalah prinsip yang dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang, Diri yang Kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua tingkah laku.
3.      Karen Horney (1885-1952)
Teori Kepribadian, Dasar kepribadian terbentuk pada tahun-tahun pertama kehidupan anak. Faktor sosial (hubungan antara orang tua dan anak) sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian (bukan dorongan biologis). Horney menekankan faktor budaya dibanding faktor biologis dalam perkembangan manusia, terutama yang terkait dengan perbedaan gender.Anak-anak memulai hidupnya dengan basic anxiety, tapi hal itu dapat diatasi dengan pengasuhan yang memadai dari orang tua maupun orang lain.
4.      Harry Stack Sulivan
Faktor sosial (Proses akulturasi) menentukan perkembangan psikologis. Juga faktor-faktor fisiologis. Pengalaman-pengalaman terdiri dari :1. Pengalaman prototasik, 2. Pengalaman parataksik, 3. Pengalaman sintaksik.
Ada tujuh tahapan perkembangan yaitu :
-          Infancy (masa kelahiran sampai mampu berbicara)
-          Childhood (masa kanak-kanak)
-          Juvenile (usia 5-11 tahun)
-          Preadolescence (masa pradewasa)
-          Early adolescence (masa dewasa awal)
-          Late adolescence (masa dewasa akhir)
-          Adulthood (masa dewasa / sebagai orang tua).
5.      Erich Fromm (1900-1980)
Manusia melarikan diri dari kebebasan, karena Manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dan orang lain, Semakin bebas manusia semakin ia merasa kesepian, tidak berarti dan terasing, Manusia menemukan rasa aman jika bersatu & bekerjasama dengan orang lain. Ada dua cara untuk memperoleh makna dari kebersamaan dalam kehidupan, yaitu: Mencapai kebebasan positif tanpa mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi dan Memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan. Tiga mekanisme pelarian yang terpenting yaitu : Authoritarianism terdiri dari masochistic dan sadistic, Destructiveness, dan Automation conformity. Kebutuhan Manusia, yaitu: Relatedness (berelasi/berhubungan), Rootedness (berikatan), Unity (bersatu), Identity (indetitas). Ada 4 kebutuhan lain yang berhubungan dengan pemahaman dan aktivitas, yaitu:
*      Need for a frame of orientation,
*      Need for a frame of devotion ,
*      Need for excitation–stimulation ,
*      Need for effectiveness.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia membentuk 2 tipe karakter yaitu: 1. Nonproduktif dan 2.  Produktif.
6.      Adolf Meyer
Teori psychobiology (atau alternatifnya, ergasiology, istilah yang diciptakan dari kata Yunani untuk bekerja dan melakukan), dimana Meyer melakukan pendekatan untuk pasien penyakit jiwa yang mencakup, meneliti dan mencatat semuanya,baik psikologis biologis, dan sosial yang relevan dengan faktor kasus - sehingga penekanannya pada pengumpulan sejarah kasus rinci untuk pasien, memberikan perhatian khusus terhadap latar belakang sosial dan lingkungan yang membesarkan pasien. Meyer percaya bahwa penyakit mental hasil dari disfungsi kepribadian, bukan patologi otak.
7.      Carl Gustav Jung (1875-1961)
Konsep-konsep Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu Personality Function, Psyche adalah merupakan gabungan atau jumlah dari keseluruhan isi mental, emosional dan spiritual seseorang, dan Self adalah Kepribadian Total (total personality) baik Kesadaran maupun Bawah Sadar. Ia memandang manusia sangatlah unik karena mempunyai begitu banyak Kepribadian yang beragam antara individu satu dengan individu lainnya. Jung membedakan istilah antara Ambang Sadar (Subconscious) dan Bawah Sadar (Unconscious).

D.   DIMENSI KEPRIBADIAN
1.      Ekstraversi
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.
2.      sifat menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan  mempercayai.
3.      sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
4.      kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
5.      keterbukaan terhadap pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.

E.   GAYA HIDUP
Gaya hidup merupakan sebuah penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

F.    NILAI DAN GAYA HIDUP
Nilai memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai sendiri merupakan ukuran mengenai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tak pantas. Nilai sangat mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan dalam hal apapun termasuk melakukan pembelian.
Gaya hidup adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Mowen dan Minor menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor juga menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen sendiri.

G.  MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK GAYA HIDUP DALAM STRATEGI PEMASARAN
1.      Faktor-faktor Budaya
Budaya : Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
Sub-budaya : kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.
Kelas Sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.

2.      Faktor-faktor Sosial.
Kelompok : Dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
Keluarga.
Peran dan Status. ( Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.

3.      Faktor-faktor Pribadi
ü  Umur dan Tata Siklus Hidup,
ü  Pekerjaan.
ü  Situasi Ekonomi.
ü  Gaya Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
ü  Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
4.      Faktor-faktor Psikologis
-          Motivasi, kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
-          Persepsi, Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia.
-          Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
-          Keyakinan dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide ).

SUMBER:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar