A. DEFENISI
SIKAP KONSUMEN
Sikap adalah sebuah ungkapan dalam
bentuk perilaku atas perasaan , keyakinan, dan kepercayaan seseorang terhadap
suatu objek (misalnya: orang lain, benda, ide, dll). Biasanya ditandai dengan
perasaan suka dan tidak suka.
Sikap Konsumen adalah suatu gambaran dari
perasaan, keyakinan, dan kepercayaan seorang konsumen terhadap berbagai atribut
dan manfaat dari sebuah objek.
B. FUNGSI
– FUNGSI SIKAP
1.
Fungsi Utilitarian
Maksudnya seorang konsumen menyukai
suatu produk karena ingin memperoleh manfaat dari produk tersebut atau
menghindari resiko produk.
2.
Fungsi Mempertahankan Ego
Maksudnya
sikap dapat melindungi citra seorang konsumen (mengurangi rasa minder atau
meningkatkan kepercayaan dirinya).
3. Fungsi Ekspresi Nilai
Maksudnya
sikap akan menggambarkan minat atau hobi seorang konsumen.
4. Fungsi Pengetahuan
Maksudnya sikap positif seorang
konsumen terhadap suatu produk mencerminkan pengetahuan konsumen akan suatu
produk.
C. TIGA
KOMPONEN SIKAP
1.
Komponen Kognitif
Kepercayaan,
keyakinan, atau persepsi seorang konsumen terhadap suatu objek. Biasanya
diperoleh atas pengetahuan konsumen tersebut dari pengalaman dan informasi yang
dimilikinya.
2.
Komponen Afektif
Emosi
atau perasaan seorang konsumen terhadap suatu objek tertentu. Biasanya dengan
adanya perasaan suka atau tidak suka konsumen terhadap objek tersebut.
3.
Komponen Konatif
Kecenderungan
tindakan atau perilaku seorang konsumen terhadap suatu objek tertentu. Biasanya
tindakan konsumen untuk membeli atau menolak objek tersebut.
D. PERAN
SIKAP DALAM PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN
Pemahaman
sikap konsumen merupakan hal yang sangat krusial terutama dalam pengembangan
strategi pemasaran. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
melakukan penelitian untuk mengetahui sikap konsumen. Penelitian untuk mengukur
sikap konsumen dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi. Kelompok
konsumen itu bisa didasarkan pada demografi, kelas sosial, dan gaya hidup.
Terhadap segmen sasaran itu sejumlah pertanyaan mengenai produk yang akan
dikembangkan diajukan. Dengan mendasarkan pada sikap dan penilaian segmen
konsumen itulah pengembangan produk dilakukan.
Sikap konsumen merupakan hal yang sangat
penting dalam pengembangan strategi promosi atau strategi pemasaran. Misalnya,
jika sikap konsumen dari segmen pasar tertentu yang telah diidentifikasi
menginginkan produk yang mudah dibawa dan mampu menyelesaikan segala persoalan
untuk produk komputer laptop, maka srategi promosinya harus menekankan pada
penggambaran mobilitas dan penyelesaian persoalan dengan cepat. Demikian juga
untuk segmen pasar yang lain, pengembangan produk harus menyesuaikan sikap
konsumen agar tujuan promosi atau pemasaran dapat tercapai.
E. HUBUNGAN
ANTARA DAN SIKAP PERILAKU
Sikap
dan perilaku sering dikatakan berkaitan erat, dan hasil penelitian juga
memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku. Salah satu
teori yang bias menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku yang dikemukakan
oleh Fishbein dan Ajzen. Menurut mereka, antara sikap dan perilaku terdapat
satu faktor psikologis yang harus ada agar keduanya konsisten, yaitu niat
(intention). Worchel dan Cooper (1983) menyimpulkan sikap dan perilaku bias
konsisten apabila ada kondisi sebagai berikut:
1.
Spesifikasi
sikap dan perilaku
2.
Relevansi
sikap terhadap perilaku
3.
Tekanan
normatif
4.
Pengalaman.
F. MEMPREDIKSI
PERILAKU DENGAN SIKAP
Terdapat
enam faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku, antara
lain:
1.
Tingkat
Keterlibatan Konsumen. Jika tingkat keterlibatan konsumen terhadap suatu obyek
sikap tinggi (misalnya produk), maka perilakunya cenderung akan sesuai dengan
sikapnya yang cenderung kuat.
2.
Pengukuran
sikap. Jika pengukuran sikap valid dan reliabel dan mempunyai tingkat abstraksi
yang sama dengan pengukuran perilaku serta dalam waktu yang relatif dekat atau
bersamaan waktunya, maka sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.
3.
Pengaruh
orang lain. Orang lain yang mempunyai pengaruh kuat dalam kondisi tertentu
dapat mempengaruhi sebuah sikap yang negatif menghasilkan perilaku yang
positif. Contoh seorang anak tidak suka pada produk pakaian merek A, namun
karena orang tua atau kakaknya mempengaruhinya untuk memlih dan membeli merek
B, maka meskipun sikapnya positif terhadap merek A, namun perilakunya tidak
positif.
4.
Faktor
situasional. Kondisi yang mendesak dan situasi yang tidak mendukung (dalam
kondisi berduka /sakit maupun gembira) seringkali menyebabkan sikap tidak dapat
digunakan untuk memprediksi perilaku.
5.
Pengaruh
merek lain. Merek lain yang lebih unggul dalam memberikan manfaat yang
diharapkan seringkali mempengaruhi hubungan sikap dengan perilaku.
Konsumen bisa memilih merek lain karena setelah dipilih dan dirasakan ternyata
sesuai dengan yang diharapkan konsumen.
6.
Kekuatan
sikap. Sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku, ketika sikap tersebut
sangat kuat ada pada konsumen.
G. MODEL
PERUBAHAN KEPERCAYAAN, SIKAP dan PERILAKU
Setelah
mempelajari hal diatas maka selanjutnya pemasar harus dapat mengetahui model
perubahan kepercayaan,sikap dan perilaku,dimana dalam model ini Proses
perubahan di mulai dengan pesan /komunikasi dengan maksdu membujuk.Pemprosesan
informasi pesan kemudian terjadi.Pada titik ini Proses perubahan tgerjadi
melalui jalur yang berbeda yaitu:
-
Jalur pengambilan keputusan(dapat di
pelajari dengan
Ø Proses
Perubaha Sikap Berdasarkan Elaboration Likelihood Model,
Ø Model
Multiatribut, dan
Ø Model
Reasoned Action atau Model Behavioral Intentions).
-
Jalur eksperiental (dapat dipelajari
dengan:
·
Balance Theory,
·
Mempengaruhi sikap dengan teori
pertimbangan sosial).
-
Jalur Pengaruh perilaku(dapat di
pelajari dengan A.Mempelajari pengaruh Behaviorial).
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar