Rabu, 20 November 2013

SIKAP KONSUMEN

A.   DEFENISI SIKAP KONSUMEN
Sikap adalah sebuah ungkapan dalam bentuk perilaku atas perasaan , keyakinan, dan kepercayaan seseorang terhadap suatu objek (misalnya: orang lain, benda, ide, dll). Biasanya ditandai dengan perasaan suka dan tidak suka.
Sikap Konsumen adalah suatu gambaran dari perasaan, keyakinan, dan kepercayaan seorang konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari sebuah objek.

B.   FUNGSI – FUNGSI SIKAP
1.      Fungsi Utilitarian
Maksudnya seorang konsumen menyukai suatu produk karena ingin memperoleh manfaat dari produk tersebut atau menghindari resiko produk.
2.      Fungsi Mempertahankan Ego
Maksudnya sikap dapat melindungi citra seorang konsumen (mengurangi rasa minder atau meningkatkan kepercayaan dirinya).
3.      Fungsi Ekspresi Nilai
Maksudnya sikap akan menggambarkan minat atau hobi seorang konsumen.
4.      Fungsi Pengetahuan
Maksudnya sikap positif seorang konsumen terhadap suatu produk mencerminkan pengetahuan konsumen akan suatu produk.

C.   TIGA KOMPONEN SIKAP
1.      Komponen Kognitif
Kepercayaan, keyakinan, atau persepsi seorang konsumen terhadap suatu objek. Biasanya diperoleh atas pengetahuan konsumen tersebut dari pengalaman dan informasi yang dimilikinya.
2.      Komponen Afektif
Emosi atau perasaan seorang konsumen terhadap suatu objek tertentu. Biasanya dengan adanya perasaan suka atau tidak suka konsumen terhadap objek tersebut.
3.      Komponen Konatif
Kecenderungan tindakan atau perilaku seorang konsumen terhadap suatu objek tertentu. Biasanya tindakan konsumen untuk membeli atau menolak objek tersebut.

D.   PERAN SIKAP DALAM PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN
Pemahaman sikap konsumen merupakan hal yang sangat krusial terutama dalam pengembangan strategi pemasaran. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan penelitian untuk mengetahui sikap konsumen. Penelitian untuk mengukur sikap konsumen dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi. Kelompok konsumen itu bisa didasarkan pada demografi, kelas sosial, dan gaya hidup. Terhadap segmen sasaran itu sejumlah pertanyaan mengenai produk yang akan dikembangkan diajukan. Dengan mendasarkan pada sikap dan penilaian segmen konsumen itulah pengembangan produk dilakukan.
Sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan strategi promosi atau strategi pemasaran. Misalnya, jika sikap konsumen dari segmen pasar tertentu yang telah diidentifikasi menginginkan produk yang mudah dibawa dan mampu menyelesaikan segala persoalan untuk produk komputer laptop, maka srategi promosinya harus menekankan pada penggambaran mobilitas dan penyelesaian persoalan dengan cepat. Demikian juga untuk segmen pasar yang lain, pengembangan produk harus menyesuaikan sikap konsumen agar tujuan promosi atau pemasaran dapat tercapai.

E.   HUBUNGAN ANTARA DAN SIKAP PERILAKU
Sikap dan perilaku sering dikatakan berkaitan erat, dan hasil penelitian juga memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku. Salah satu teori yang bias menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Menurut mereka, antara sikap dan perilaku terdapat satu faktor psikologis yang harus ada agar keduanya konsisten, yaitu niat (intention). Worchel dan Cooper (1983) menyimpulkan sikap dan perilaku bias konsisten apabila ada kondisi sebagai berikut:
1.      Spesifikasi sikap dan perilaku
2.      Relevansi sikap terhadap perilaku
3.      Tekanan normatif
4.      Pengalaman.

F.    MEMPREDIKSI PERILAKU DENGAN SIKAP
Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku, antara lain:
1.      Tingkat Keterlibatan Konsumen. Jika tingkat keterlibatan konsumen terhadap suatu obyek sikap tinggi (misalnya produk), maka perilakunya cenderung akan sesuai dengan sikapnya yang cenderung kuat.
2.      Pengukuran sikap. Jika pengukuran sikap valid dan reliabel dan mempunyai tingkat abstraksi yang sama dengan pengukuran perilaku serta dalam waktu yang relatif dekat atau bersamaan waktunya, maka sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.
3.      Pengaruh orang lain. Orang lain yang mempunyai pengaruh kuat dalam kondisi tertentu dapat mempengaruhi sebuah sikap yang negatif menghasilkan perilaku yang positif. Contoh seorang anak tidak suka pada produk pakaian merek A, namun karena orang tua atau kakaknya mempengaruhinya untuk memlih dan membeli merek B, maka meskipun sikapnya positif terhadap merek A, namun perilakunya tidak positif.
4.      Faktor situasional. Kondisi yang mendesak dan situasi yang tidak mendukung (dalam kondisi berduka /sakit maupun gembira) seringkali menyebabkan sikap tidak dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.
5.      Pengaruh merek lain. Merek lain yang lebih unggul dalam memberikan manfaat yang diharapkan seringkali mempengaruhi hubungan sikap dengan perilaku.  Konsumen bisa memilih merek lain karena setelah dipilih dan dirasakan ternyata sesuai dengan yang diharapkan konsumen.
6.      Kekuatan sikap. Sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku, ketika sikap tersebut sangat kuat ada pada konsumen.

G.  MODEL PERUBAHAN KEPERCAYAAN, SIKAP dan PERILAKU
Setelah mempelajari hal diatas maka selanjutnya pemasar harus dapat mengetahui model perubahan kepercayaan,sikap dan perilaku,dimana dalam model ini Proses perubahan di mulai dengan pesan /komunikasi dengan maksdu membujuk.Pemprosesan informasi pesan kemudian terjadi.Pada titik ini Proses perubahan tgerjadi melalui jalur yang berbeda yaitu:

-      Jalur pengambilan keputusan(dapat di pelajari dengan
Ø  Proses Perubaha Sikap Berdasarkan Elaboration Likelihood Model,
Ø  Model Multiatribut, dan
Ø  Model Reasoned Action atau Model Behavioral Intentions).

-      Jalur eksperiental (dapat dipelajari dengan:
·         Balance Theory,
·         Mempengaruhi sikap dengan teori pertimbangan sosial).

-      Jalur Pengaruh perilaku(dapat di pelajari dengan A.Mempelajari pengaruh Behaviorial).

SUMBER:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar